Tuesday, September 27, 2016

Contoh Soal Kesehatan Reproduksi untuk SMK XII Kesehatan

Soal
  1. Jelaskan bagaimana proses terjadinya kehamilan?
  2. Sebutkan apa yang menjadi penyulit atau penghambat kehamilan?
  3. Apa yang dimaksud anemia dalam kehamilan menurut (saefudin)?
  4. Apa penyebab terjadinya abortus spontan,sebutkan?
  5. Apa penyebab dari hipermesis gravidarum jelaskan menurut (prawiroharjo)?
  6. Jelaskan Ukuran Hb normal pada laki-laki dan perempuan adalah?
  7. Sebutkan penatalaksanaan dalam kehamilan dengan hipertensi?
  8. Mengapa hipermesis gravidarum memerlukan perawatan di RS?
  9. Sebutkan patofisiologi pada mola hidatidosa?
  10. Bagaimana penanganan kejang pada wanita hamil yang mengalami eclampsia? 
Jawaban :


1. Proses terjadinya kehamilan dibagi ke dalam dua fase yakni proses sebelum embrio terbentuk dan proses setelah embrio terbentuk. Dalam fase sebemum embrio belum terbentuk, terdapat dua tahapan yakni:
  • Fase Uterus yang dibagi lagi ke dalam 3 fase yakni fase proliferasi, fase sakresi, fase menstruasi
  • Fase Ovarium yang juga dibagi ke dalam 3 bagian yang saling terkoneksi yakni fase folikularis, fase ovulasi, dan fase luteal 
Proses terjadinya kehamilan dimulai dari awal siklus menstruasi wanita FSH atau Folikel Stimulating Hormon yang merangsang beberapa folikel menjadi matang dalam kisaran waktu kurang lebih 2 minggu. Saat sel telur matang, ukurannya akan menjadi tiga kali lipat dari ukuran normal. Dan hanya satu folikel yang dominan dalam 1 siklus pematangan tersebut. Selanjutnya sel telur akan lepas dai indung telur dan dikenal dengan istilah ovulasi. Sel telur yang telah matang tersebut selanjutnya akan ditangkap oleh apa yang disebut fimbrae. Selanjutnya akan menuju ke saluran telur atau tuba falopi. Di tempat tersebut, sel telur akan menunggu kedatangan sperma untuk membuahinya.

Jika sperma masuk ke dalam tuba falopi, ia akan bertemu dengan sel telur yang sedang matang atau ovum dan terjadilah pembuahan sel telur atau yang dikenal dengan istilah konsepsi atau fertilitas.

2. Penghambat kehamilan adalah anemia, hipermesis gravidarum ,Abortus provocatus ,

3. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin, 2002).

4. Abortus spontan diduga disebabkan oleh :
  • kelainan kromosom (sebagian besar kasus)
  • infeksi (chlamydia, mycoplasma dsb)
  • gangguan endokrin (hipotiroidisme, diabetes mellitus)
  • oksidan (rokok, alkohol, radiasi dan toksin)
5. Hipermesis gravidarum disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG (Human Chorionic Gonadrotropin) dalam serum. Pengaruh Fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari – hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah yang disebut hiperemesis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringannya penyakit. (Prawirohardjo, 2002)

6. Ukuran hemoglobin normal
  • Laki-laki sehat mempunyai Hb: 14 gram – 18 gram
  • Wanita sehat mempunyai Hb: 12 gram – 16 gram 
7. Penatalaksanaan hipertensi dalam Kehamilan :
  • Anjurkan untuk mentaati pemeriksaan antenatal yang teratur, jika perlu konsultasikan ke ahli.
  • Anjurkan untuk cukup istirahat, menjauhi emosi dan jangan bekerja terlalu berat,
  • Cegah penambahan berat badanyang agresif. Anjurkan untuk diit tinggi protein, rendah hidrat arang, rendah lemak dan rendah garam
  • Awasi keadaan janin, dengan pemeriksaan seperti biasanya. Dapat juga dilakukan pemeriksaan monitor janin lainnya seperti elektrokardiografi fetal, ukuran biperietal (USG), penentuan kadar estriol, amnioskopi, pH darah janin dan lain-lain
  • Obat-obat yang diberikan :
    - Anti-hipertensif : Serpasil, Katapres, Minipres, dll.
    - Obat penenang : Fenobarbital, Valium, Frisium ativan, dll.
  • Pertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan baik yang muda maupun yang sudah cukup bulan jika ada tanda-tanda hipertensi ganas (Tekanan darah 200/120 mmHg atau pre-eklampsia berat) 
8. Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering kita jumpai pada kehamilan muda dan dikemukakan oleh 50 – 70% wanita hamil dalam 16 minggu pertama. Kurang lebih 66% wanita hamil trimester pertama mengalami mual- mual dan 44% mengalami muntah – muntah. Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul asetonuri, keadaan ini disebut hiperemesis gravidarum dan memerlukan perawatan di rumah sakit. Perbandingan insidensi hiperemesis gravidarum 4 : 1000 kehamilan. (Sastrawinata, 2004)

9. Patofisiologi mola hidatidosa
  • Suatu agenesis yang lengkap atau degenerasi dini dari sistem pada kehamilan minggu ke III – V
  • Adanya sirkulasi yang terus menerus tanpa adanya fetus menyebabkan sel trofoblas memproduksi cairan 
  • Adanya kelainan pada kromatin seks
  • Degenerasi hidropik dari villi
  • Proliferasi sel trofoblas 
10. Penanganan Kejang pada wanita hamil yang mengalami eclampsia
  • Beri obat antikonvulsan (lihat pada keterangan)
  • Perlengkapan untuk penanganan kejang (jalan nafas, sedotan, masker dan balon, oksigen)
  • Beri oksigen 4 - 6 liter per menit
  • Lindungi pasien dari kemungkinan trauma, tetapi jangan didikat terlalu keras
  • Baringkan pasien pada sisi kiri untuk mengurangi risiko aspirasi
  • Setelah kejang, aspirasi mulut dan tenggorokan jika perlu.


     

No comments:

Post a Comment